Selintas pelimbaian kata : Buat Nanang Suryadi (Orang Orang Yang Menyimpan Api Dalam Kepalanya )

: Arsyad Indradi.

Pernah atau tidakkah aku bertemu dengan Nanang Suryadi secara langsung, seperti dalam pertemuan sastra ? Aku tidak ingat. Tapi sesungguhnya aku merasa akrab dengan Nanang Suryadi lewat karya sastra seperti, Resonansi Indonesia (KSI, 2000), Antologi Puisi Indonesia (Angkasa-KSI, 1997), Antologi Puisi Penyair Kontemporer Indonesia (Yin-Hua,2007), Tanah Pilih, Bunga Rampai Puisi Temu Sastrawan Indonesia I (Diskebudpar Prov. Jambi, 2008) dan lain-lain. Lebih-lebih lagi mengenal di dunia sastra Cyber, mailing list, dan situs jejaring sosial facebook. Tak dipungkiri, tidak secara langsung Nanang Suryad salah satu penyair cyber memotivasiku sehingga aku juga bergiat di dalam sastra cyber. .

Sungguh aku sangat berbahagia dan kehormatan mendapat kiriman berupa kumpulan puisi via E-mail bertajuk : Orang Orang Yang Menyimpan Api Dalam Kepalanya, sebelum diterbitkan.
Setelah aku baca sampai habis, aku tidak akan mengutak – atik puisi – puisi Nanang Suyadi ini karena begitu sudah panjang lebar Dimas Arika Mihardja mengurainya dalam sebuah kata pengantar (Melacak Jejak Tanda Dan Diri Dalam Puisi-Puisi Nanang Suryadi Cuma aku dapat mengatakan bahwa walau hanya dengan alat potret yang sederhana seorang photografer mampu memotret dengan cermat dan apik sehingga dapat menghasilkan karya yang bagus, demikianlah Nanang Suryadi.
Selamat atas karya ini, semoga terus mengalir karya-karyanya.Salam sastra.

Tinggalkan komentar